• Manurung Si polin polin, sisada anak sisada boru

    Pages

    Koleksi Museum Batak Pangururan dalam Foto


    Bagi para wisatawan domestik maupun manca negara tidak lengkap rasanya ke daerah Toba apabila tidak mengunjungi tempat yang satu ini. Apalagi bagi pencari cerita tentang orang Batak. Terletak di daerah Pangururan di gereja inkulturasi Katolik St.Mikael. Sekilas melihat bangunana gereja lebih mirip rumah adat Batak.  Bangunan museum selesai dibangun pada tahun 1995, yang diprakarsai oleh Pastor Leo Jostein. Museum ini telah banyak dikunjungi oleh orang-orang berkebangsaan Eropa yang hendak belajar mengenai Batak, mengingat museum St. Mikael memiliki koleksi sekitar 200an lebih. Koleksi museum ini beragam, ada ulos batak dulu, patung ulubalang, photo-photo lampau, lak-lak (tulisan aksara batak di kulit kayu), miniature patung-patung orang batak, tempat obat, dan banyak lagi koleksi lainnya yang menarik.
    Koleksi-koleksi museum ini banyak juga yang didapat dari rumah-rumah warga di pulau Samosir, dimana pastor-pastor yang berkunjung ke daerah pedalaman dan barang langka yang mereka punya diserahkan kepada pastor untuk menjadi barang koleksi museum.
    Posisi Gereja yang menghadap Danau Toba menambah keindahan pemandangan dari tempat ini. Gereja ini terdiri dari dua lantai, dimana lantai atas untuk tempat peribadahan dan lantai bawah untuk koleksi peningggalan kebudayaan Orang Batak jaman dulu.
    Pengadaan koleksi museum ini banyak dibantu oleh para Pastor untuk memulangkannya dari para kolektor di luar negeri. Setiap item dalam museum ini dilengkapi keterangan dan memberikan informasi bagaimana orang batak jaman dulu beserta kegiatannya.














    Gereja Katolik selaku pengurus museum ini berharap kelak tempat ini menjadi pusat studi bagi budaya Batak dan bisa berdiri sendiri. 



    0 komentar:

    Post a Comment

     

    Meet The Author

    Experience

    About Me